Tangan
adalah bagian tubuh yang paling penting untuk melakukan aktifitas
sehari-hari mulai dari mengetik, menulis, mengambil barang dan
lain-lain. Hal ini menyebabkan orang seringkali menyepelekan perubahan
kondisi tangan yang merupakan pertanda gejala-gejala penyakit yang bisa
jadi berbahaya.
Berikut adalah 7 petunjuk penting yang dapat diungkapkan oleh tangan mengenai kesehatan manusia seperti dilansirCaring.com :
1. Noda Merah pada Telapak Tangan
Dalam
jangka pendek, telapak tangan berwarna merah dapat disebabkan
mencengkeram benda terlalu keras, terlalu lama mencuci tangan atau
mengangkat teko yang masih panas.
Pada ibu hamil, telapak tangan
merah adalah kondisi yang normal karena aliran darah yang meningkat
menyebabkan kemerahan pada perempuan. Tetapi jika telapak tangan tetap
memerah untuk jangka waktu yang panjang, kondisi ini disebut eritema
palmaris, yaitu tanda penyakit hati kronis (sirosis) dan penumpukan
lemak pada hati.
"Peradangan hati secara bertahap mengganggu
kinerja hati sehingga hati tidak lagi mampu membuang limbah dari tubuh
secara efisien," kata Blanchard. Hasilnya adalah kelebihan hormon-hormon
yang pada gilirannya menyebabkan pembuluh darah di tangan dan kaki
membesar sehingga dapat terlihat dari kulit.
Jika hal ini
terjadi, segera periksa ke dokter untuk mengevaluasi gejala lain
penyakit hati seperti kaki dan perut bengkak, urat yang menonjol pada
perut dan tubuh bagian atas, serta kelelahan. Tes yang paling umum untuk
mengetahui kerusakan hati adalah mengukur jumlah bilirubin dan enzim
hati.
2. Panjang Jari
Perbandingan panjang jari dapat
memberitahu kemungkinan penyakit tertentu. Jari manis pria cenderung
lebih panjang daripada jari telunjuknya, namun sebaliknya pada wanita.
Wanita dengan pola 'maskulin' memiliki jari manis lebih panjang daripada
jari telunjuknya dan dua kali lebih berisiko menderita osteoartritis,
demikian menurut penelitian tahun 2008 yang diterbitkan dalam jurnal
Arthritis and Rheumatism.
Penelitian ini menemukan bahwa
osteoartritis lutut lebih umum ditemui pada pria dan wanita dengan jari
manis yang lebih panjang, tetapi efeknya paling menonjol pada wanita.
Jari telunjuk yang lebih panjang juga dikaitkan dengan tingginya risiko
kanker payudara pada wanita dan risiko kanker prostat pada pria. Sebuah
penelitian tahun 2010 menemukan bahwa laki-laki yang jari telunjuknya
lebih panjang dari jari manis 33 persen lebih berisiko terserang kanker
prostat.
Para ilmuwan belum yakin mengapa, tetapi percaya bahwa
panjang jari dipengaruhi oleh jumlah hormon testosteron dan estrogen di
dalam rahim. Jari manis yang lebih panjang mengindikasikan paparan
testosteron yang tinggi ketika dalam kandungan, sementara jari telunjuk
yang lebih panjang menunjukkan paparan estrogen yang lebih tinggi.
Karena estrogen adalah bahan bakar kanker payudara, jari telunjuk yang
lebih panjang berkorelasi dengan risiko kanker payudara yang lebih
tinggi. Pada pria, testosteron yang lebih banyak terkait risiko kanker
prostat yang lebih tinggi.
Wanita yang memiliki jari manis lebih
panjang sebiknya waspada terhadap gejala lemah sendi, terutama di lutut.
Pria yang berisiko tinggi terkena kanker prostat harus proaktif
melakukan pengetesan kanker. Perempuan yang berisiko tinggi terserang
kanker payudara sebaiknya menjalani mammogram atau menjadwalkan MRI.
Beberapa peneliti percaya bahwa panjang jari sebaiknya digunakan sebagai
kriteria untuk mencari tahu keberadaan kanker secara komprehensif.
Namun gagasan ini masih diperdebatkan.
3. Jari Bengkak
Jari
bengkak dapat terjadi karena penyebab sederhana seperti cuaca panas
akan mengalami menstruasi, atau terlalu banyak makan makanan asin.
Tetapi jika jari-jari terasa tebal dan kaku atau tidak muat dimasuki
cincin setelah banyak minum atau mengurangi makanan asin, pembengkakan
dapat jadi pertanda kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme).
Ketika
tiroid kurang aktif, hormon-hormon penting yang mengatur metabolisme
dan menjaga fungsi tubuh dengan benar juga berkurang. Dan ketika
metabolisme melambat, hasilnya adalah pertambahan berat badan dan
pengumpulan air.
"Salah satu tempat pertama yang dapat dilihat
bahwa berlebihnya air adalah jari. Yang bersangkutan juga dapat
merasakan jari-jari terasa kaku karena sulit ditekuk," kata Kenneth
Blanchard, endokrinologi yang menulis 'What Your Doctor May Not Tell You
About Hypothyroidism'.
Mintalah kepada dokter untuk melakukan
pemeriksaan tiroid secara rutin dengan tes darah untuk mengukur tingkat
thyroid-stimulating hormone atau TSH. Pastikan dokter menyadari pedoman
skrining baru yang menyatakan bahwa tingkat TSH harus antara 0,3 dan
3,0.
4. Kuku Pucat
Dalam keadaan normal, kuku yang
ditekan akan menjadi putih. Dan ketika tekanan dilepas, kuku berubah
merah muda lagi. Jika kuku tetap putih lebih dari satu menit setelah
ditekan atau terlihat pucat sepanjang waktu, bisa jadi pertanda anemia.
Anemia
atau kekurangan zat besi menyebabkan kuku pucat kerana tidak cukup
terdapat sel darah merah yang beredar dalam aliran darah. Jika tidak
diobati dari waktu ke waktu, kekurangan zat besi yang parah juga dapat
menyebabkan kuku berbentuk sedikit cekung. Jika anemia adalah penyebab
kuku pucat, garis tipis di bagian bawah kuku cenderung terlihat sangat
pucat.
"Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kelelahan. Gejala
ini dapat diobati dengan cara meningkatkan asupan makanan yang kaya zat
besi seperti seperti bayam, daging merah, sayuran hijau, dan
kacang-kacangan. Tetapi mungkin perlu mengkonsumsi suplemen zat besi
juga," kata Blanchard.
Jika zat besi menyebabkan masalah
pencernaan, sebaiknya minum formula anti sembelit. Akan lebih baik jika
mengkonsumsi vitamin C pada saat yang sama karena membantu penyerapan
zat besi.
5. Garis-garis Kecil Berwarna Merah di Bawah Kuku